Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Salah satu jenis zakat yang penting adalah zakat penghasilan. Zakat penghasilan dikenakan pada pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan atau usaha yang halal. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang perhitungan zakat penghasilan, termasuk definisi, dasar hukum, syarat wajib, dan cara perhitungan yang benar.
Apa Itu Zakat Penghasilan?
Zakat penghasilan adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi yang halal. Penghasilan ini dapat berupa gaji, honorarium, komisi, atau keuntungan dari usaha. Tujuan zakat penghasilan adalah untuk membersihkan harta yang diperoleh dan membantu mereka yang membutuhkan.
Definisi Zakat Penghasilan dalam Islam
Zakat penghasilan termasuk dalam kategori zakat maal (harta), yang merupakan salah satu kewajiban dalam Islam. Penghasilan yang dimaksud meliputi berbagai bentuk pendapatan, seperti upah kerja, hasil profesi, dan keuntungan bisnis.
Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Zakat Penghasilan
Dasar hukum zakat penghasilan bersumber dari Al-Qur’an dan hadis. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)
Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menunaikan zakat dari pendapatan yang diperoleh. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Setiap pagi, ketika anak Adam bangun, ada dua malaikat yang berdoa: Ya Allah, gantilah harta orang yang bersedekah. Dan, untuk orang yang tidak bersedekah, doakanlah kebinasaan.” (HR. Bukhari)
Syarat Wajib Zakat Penghasilan
Tidak semua pendapatan dikenakan zakat penghasilan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang agar diwajibkan mengeluarkan zakat penghasilan.
1. Muslim
Zakat hanya diwajibkan bagi orang yang beragama Islam. Non-Muslim tidak diwajibkan membayar zakat.
2. Harta Halal
Penghasilan yang dikenakan zakat harus berasal dari sumber yang halal. Pendapatan yang diperoleh dari cara-cara haram, seperti mencuri atau riba, tidak dikenakan zakat. Sebaliknya, harta haram harus diserahkan kepada yang berhak atau dilepaskan dari kepemilikan.
3. Mencapai Nisab
Nisab adalah batas minimum harta atau penghasilan yang harus dimiliki seseorang sebelum diwajibkan membayar zakat. Nisab zakat penghasilan biasanya diukur berdasarkan nilai emas. Misalnya, nisab zakat penghasilan setara dengan 85 gram emas. Jika penghasilan tahunan seseorang mencapai atau melebihi nilai ini, maka ia wajib membayar zakat.
4. Kepemilikan Sempurna
Zakat hanya diwajibkan atas harta yang sepenuhnya dimiliki oleh individu. Jika seseorang memiliki penghasilan dari sumber yang tidak sah atau berada dalam kepemilikan yang tidak sempurna, maka harta tersebut tidak wajib zakat.
Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Setelah memenuhi syarat-syarat wajib zakat penghasilan, langkah berikutnya adalah menghitung besaran zakat yang harus dikeluarkan. Zakat penghasilan dihitung berdasarkan persentase tertentu dari total penghasilan seseorang.
Menentukan Nisab Zakat Penghasilan
Nisab zakat penghasilan didasarkan pada harga emas. Misalnya, jika harga emas saat ini adalah Rp900.000 per gram, maka nisab zakat penghasilan setara dengan:
85 gram x Rp900.000 = Rp76.500.000 per tahun
Artinya, jika penghasilan tahunan seseorang mencapai Rp76.500.000 atau lebih, maka ia wajib membayar zakat penghasilan.
Persentase Zakat Penghasilan
Besaran zakat penghasilan adalah 2,5% dari total penghasilan. Beberapa ulama memperbolehkan zakat diambil dari penghasilan bersih (setelah kebutuhan pokok dipotong), sementara lainnya lebih memilih dari penghasilan kotor.
Ada dua metode perhitungan zakat penghasilan:
a. Zakat dari Penghasilan Kotor
Penghasilan kotor adalah total pendapatan yang diperoleh tanpa mengurangi biaya-biaya atau kebutuhan pokok. Jika seseorang memiliki penghasilan kotor Rp100.000.000 per tahun, maka zakat penghasilannya adalah 2,5% dari Rp100.000.000, yaitu Rp2.500.000.
b. Zakat dari Penghasilan Bersih
Penghasilan bersih adalah penghasilan setelah dikurangi kebutuhan pokok, seperti biaya hidup dan biaya pendidikan. Misalnya, jika penghasilan bersih seseorang Rp80.000.000 setelah memotong kebutuhan pokok, maka zakat penghasilannya adalah 2,5% dari Rp80.000.000, yaitu Rp2.000.000.
Kapan Zakat Penghasilan Harus Dikeluarkan?
Zakat penghasilan bisa dikeluarkan secara tahunan atau bulanan. Beberapa ulama memperbolehkan pembayaran zakat penghasilan dilakukan setiap bulan, mengingat gaji biasanya diterima setiap bulan. Namun, beberapa orang lebih memilih mengakumulasikan penghasilan mereka dalam satu tahun dan membayarkan zakatnya secara sekaligus di akhir tahun.
Pembayaran Bulanan
Jika seseorang memilih untuk membayar zakat penghasilan secara bulanan, maka ia dapat menghitung zakatnya setiap kali menerima gaji. Misalnya, jika seseorang memiliki penghasilan bulanan sebesar Rp10.000.000, maka zakat bulanan yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari Rp10.000.000, yaitu Rp250.000.
Pembayaran Tahunan
Bagi yang memilih pembayaran tahunan, total penghasilan selama satu tahun dihitung terlebih dahulu. Setelah mencapai nisab, zakat sebesar 2,5% dari total penghasilan tersebut dikeluarkan di akhir tahun.
Manfaat Membayar Zakat Penghasilan
Selain menjadi kewajiban agama, membayar zakat penghasilan memiliki berbagai manfaat baik bagi individu maupun masyarakat.
1. Membersihkan Harta dan Jiwa
Zakat adalah bentuk pensucian harta. Dengan mengeluarkan zakat, seorang Muslim dapat membersihkan harta dari ketidakmurnian dan memperkuat keberkahan dalam penghasilannya. Secara spiritual, zakat juga membantu membersihkan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan.
2. Membantu Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin
Zakat penghasilan memiliki dampak sosial yang besar. Hasil dari zakat digunakan untuk membantu kaum dhuafa, fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan. Dengan membayar zakat, seseorang turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
3. Menjaga Keadilan Sosial
Zakat adalah salah satu instrumen ekonomi Islam yang bertujuan untuk menjaga keadilan sosial. Melalui zakat, harta tidak hanya berputar di kalangan orang-orang kaya, tetapi juga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Meningkatkan Keberkahan Hidup
Salah satu janji Allah bagi mereka yang menunaikan zakat adalah keberkahan dalam hidup. Penghasilan yang didapatkan akan terasa lebih berkah, cukup, dan bermanfaat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Barangsiapa berbuat kebajikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah: 7)
Contoh Kasus Perhitungan Zakat Penghasilan
Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut, berikut adalah beberapa contoh perhitungan zakat penghasilan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh 1: Penghasilan Tahunan Kotor
Seorang pegawai memiliki penghasilan tahunan sebesar Rp120.000.000. Berdasarkan nisab yang ditetapkan, penghasilannya sudah mencapai batas wajib zakat. Zakat penghasilan yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari Rp120.000.000, yaitu Rp3.000.000.
Contoh 2: Penghasilan Bulanan
Seorang karyawan menerima gaji bulanan sebesar Rp12.000.000. Ia memutuskan untuk membayar zakat penghasilannya setiap bulan. Maka zakat bulanan yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari Rp12.000.000, yaitu Rp300.000.
Contoh 3: Penghasilan Bersih
Seorang freelancer memiliki penghasilan tahunan sebesar Rp150.000.000. Setelah memotong biaya operasional dan kebutuhan pokok, penghasilan bersihnya adalah Rp100.000.000. Maka zakat penghasilan yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari Rp100.000.000, yaitu Rp2.500.000.
Kesimpulan
Zakat penghasilan adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memiliki penghasilan dari pekerjaan atau usaha halal. Memahami cara perhitungan zakat yang benar, memenuhi syarat-syarat wajib, dan melaksanakan zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah hal yang penting. Dengan membayar zakat penghasilan, seseorang tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam kesejahteraan sosial dan meningkatkan keberkahan hidup. Semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu Anda memahami dan melaksanakan zakat penghasilan dengan tepat.
Baca juga artikel lainnya melalui link : https://ziswap.com/zakat-penghasilan-online/