Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Salah satu jenis zakat yang perlu diketahui adalah zakat penghasilan atau zakat profesi. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara menghitung zakat penghasilan, termasuk syarat, ketentuan, dan panduan praktis lainnya.
Apa Itu Zakat Penghasilan?
Pengertian Zakat Penghasilan
Zakat penghasilan adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari pendapatan atau penghasilan seseorang yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi. Zakat ini mencakup berbagai bentuk penghasilan, seperti gaji, honorarium, keuntungan bisnis, dan lain-lain.
Dalil Zakat Penghasilan
Dasar hukum zakat penghasilan diambil dari beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits. Salah satu ayat yang sering dijadikan rujukan adalah QS. Al-Baqarah ayat 267 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu…”
Kewajiban Zakat Penghasilan
Kewajiban zakat penghasilan muncul ketika seseorang memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti mencapai nisab dan haul. Hal ini penting untuk dipahami agar tidak ada kewajiban zakat yang terlewatkan.
Syarat Wajib Zakat Penghasilan
Muslim dan Merdeka
Zakat hanya diwajibkan kepada umat Islam yang merdeka. Artinya, seorang Muslim yang tidak berada dalam perbudakan dan memiliki kebebasan atas hartanya wajib mengeluarkan zakat.
Nisab
Nisab adalah batas minimal harta yang dimiliki seseorang sehingga ia wajib mengeluarkan zakat. Nisab untuk zakat penghasilan biasanya disetarakan dengan 85 gram emas. Jika penghasilan seseorang selama satu tahun mencapai atau melebihi nilai nisab ini, maka ia wajib mengeluarkan zakat.
Haul
Berbeda dengan zakat harta yang umumnya mengikuti aturan haul (harta dimiliki selama satu tahun), zakat penghasilan tidak harus menunggu haul. Zakat ini dapat dikeluarkan setiap kali menerima penghasilan, misalnya setiap bulan atau setiap kali mendapat gaji.
Harta yang Dimiliki Penuh
Harta yang akan dizakati haruslah harta yang dimiliki secara penuh, artinya tidak ada campur tangan orang lain dalam kepemilikan harta tersebut.
Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Menentukan Nisab Zakat Penghasilan
Langkah pertama dalam menghitung zakat penghasilan adalah menentukan nisabnya. Nisab zakat penghasilan dihitung berdasarkan harga emas 85 gram. Misalnya, jika harga emas per gram adalah Rp1.000.000, maka nisab zakat penghasilan adalah Rp85.000.000 per tahun atau Rp7.083.333 per bulan.
Menentukan Besaran Zakat yang Harus Dibayar
Besaran zakat penghasilan yang harus dibayar adalah 2,5% dari penghasilan bersih setelah dikurangi kebutuhan pokok dan hutang (jika ada). Penghasilan bersih ini meliputi gaji, bonus, honorarium, dan penghasilan lain yang sejenis.
Contoh Perhitungan Zakat Penghasilan Bulanan
Misalkan seorang karyawan memiliki penghasilan bulanan sebesar Rp10.000.000. Setelah dikurangi kebutuhan pokok dan hutang, penghasilan bersihnya adalah Rp8.000.000. Maka zakat penghasilannya adalah 2,5% dari Rp8.000.000:
Rp8.000.000 x 2,5% = Rp200.000
Jadi, zakat penghasilan yang harus dikeluarkan setiap bulan adalah Rp200.000.
Perhitungan Zakat Penghasilan Tahunan
Jika seseorang ingin membayar zakat penghasilan secara tahunan, maka ia perlu menjumlahkan seluruh penghasilan bersih selama satu tahun. Misalnya, total penghasilan bersih dalam satu tahun adalah Rp120.000.000. Maka zakat yang harus dibayar adalah:
Rp120.000.000 x 2,5% = Rp3.000.000
Jadi, zakat penghasilan tahunan yang harus dibayar adalah Rp3.000.000.
Pengeluaran yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan
Kebutuhan Pokok
Dalam menghitung zakat penghasilan, seseorang dapat mengurangi penghasilan bruto dengan kebutuhan pokoknya. Kebutuhan pokok ini mencakup biaya hidup sehari-hari seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan anak, dan transportasi.
Hutang
Jika seseorang memiliki hutang yang harus dibayar, maka ia dapat mengurangkan jumlah hutang tersebut dari penghasilannya sebelum menghitung zakat.
Infak dan Sedekah
Beberapa ulama juga memperbolehkan pengurangan infak dan sedekah dari penghasilan bruto sebelum menghitung zakat. Namun, hal ini bersifat opsional dan dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan masing-masing.
Waktu Pembayaran Zakat Penghasilan
Setiap Bulan
Zakat penghasilan dapat dibayarkan setiap kali menerima penghasilan, misalnya setiap bulan setelah gaji diterima. Pembayaran bulanan ini lebih praktis dan memudahkan pengelolaan keuangan pribadi.
Setiap Tahun
Sebagian orang memilih untuk membayar zakat penghasilan secara tahunan. Cara ini bisa lebih mudah bagi mereka yang ingin menyisihkan zakat dalam jumlah besar sekaligus. Namun, penting untuk memastikan bahwa seluruh penghasilan selama satu tahun dihitung dengan benar.
Keutamaan Membayar Zakat Penghasilan
Membersihkan Harta
Salah satu tujuan utama zakat adalah untuk membersihkan harta. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang akan membersihkan hartanya dari sifat kikir dan tamak, serta mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Menolong Sesama
Zakat penghasilan juga berfungsi sebagai bentuk solidaritas sosial. Dengan membayar zakat, kita turut membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang terlilit hutang.
Mendapatkan Pahala
Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang menunaikan zakat dengan ikhlas. Pahala ini tidak hanya didapatkan di akhirat, tetapi juga di dunia berupa kelapangan rezeki dan ketenangan hati.
Kesalahan Umum dalam Menghitung Zakat Penghasilan
Mengabaikan Nisab
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah mengabaikan nisab dalam menghitung zakat penghasilan. Pastikan untuk selalu menghitung nisab sesuai dengan harga emas terkini.
Tidak Menghitung Penghasilan Tambahan
Banyak orang hanya menghitung zakat dari gaji pokok dan melupakan penghasilan tambahan seperti bonus, komisi, atau honorarium. Padahal, semua bentuk penghasilan yang bersifat tetap dan halal wajib dizakati.
Tidak Mengurangi Kebutuhan Pokok
Beberapa orang tidak mengurangi kebutuhan pokok dari penghasilan sebelum menghitung zakat. Padahal, pengurangan ini penting untuk memastikan bahwa zakat yang dikeluarkan adalah dari penghasilan bersih, bukan bruto.
Bagaimana Jika Zakat Penghasilan Tidak Dibayar?
Dosa Meninggalkan Zakat
Meninggalkan zakat, termasuk zakat penghasilan, adalah dosa besar. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberikan ancaman yang keras bagi mereka yang enggan membayar zakat, yaitu berupa azab yang pedih di akhirat kelak.
Dampak Sosial
Tidak membayar zakat juga berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Zakat adalah salah satu instrumen untuk menyeimbangkan ekonomi dan membantu mereka yang kurang mampu. Ketika zakat tidak ditunaikan, akan semakin banyak orang yang hidup dalam kesulitan.
Penyaluran Zakat Penghasilan
Melalui Lembaga Zakat
Zakat penghasilan dapat disalurkan melalui lembaga zakat resmi yang terpercaya. Lembaga ini akan mengelola zakat yang kita berikan dan menyalurkannya kepada mereka yang berhak sesuai dengan syariat Islam.
Langsung kepada Mustahik
Selain melalui lembaga zakat, kita juga dapat menyalurkan zakat penghasilan langsung kepada mustahik atau mereka yang berhak menerima zakat, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan lain-lain.
Mengapa Menghitung Zakat Penghasilan Secara Rutin Penting?
Menjaga Konsistensi
Menghitung zakat penghasilan secara rutin membantu menjaga konsistensi dalam menunaikan kewajiban zakat. Dengan begitu, kita tidak akan lupa atau terlewat untuk membayar zakat setiap kali menerima penghasilan.
Menghindari Kesalahan Perhitungan
Perhitungan zakat yang dilakukan secara rutin juga mengurangi risiko kesalahan. Ketika kita terbiasa menghitung zakat setiap bulan atau setiap kali menerima penghasilan, kita akan lebih teliti dan cermat.
Mempermudah Pengelolaan Keuangan
Menghitung zakat penghasilan secara rutin membantu mempermudah pengelolaan keuangan pribadi. Kita bisa menyisihkan zakat segera setelah menerima penghasilan, sehingga tidak perlu mengeluarkan jumlah yang besar sekaligus di akhir tahun.
Kesimpulan
Zakat penghasilan adalah salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Menghitung zakat penghasilan dengan benar penting agar kita dapat memenuhi kewajiban ini sesuai dengan syariat Islam. Dengan memahami cara menghitung zakat penghasilan, syarat-syaratnya, serta keutamaan dan dampaknya, kita dapat melaksanakan zakat dengan lebih baik dan tepat waktu.
Baca juga artikel lainnya melalui link : https://ziswap.com/zakat-jalan-menuju-keberkahan/