Pengantar
Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban penting dalam ajaran Islam yang memiliki kedudukan istimewa, karena bukan hanya bersifat ibadah individual, tetapi juga merupakan bentuk nyata kepedulian sosial terhadap sesama. Setiap tahunnya, sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri, umat Muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah. Kewajiban ini menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum dhuafa.
Namun, masih sering timbul pertanyaan di tengah masyarakat: berapa banyak zakat fitrah yang harus dikeluarkan per orang? Pertanyaan ini tidak boleh dianggap sepele, karena berhubungan langsung dengan keabsahan ibadah zakat fitrah itu sendiri. Jika seseorang memberikan zakat fitrah kurang dari takaran yang ditetapkan, maka kewajiban zakatnya belum terpenuhi. Sebaliknya, jika zakat fitrah diberikan dengan jumlah dan cara yang tepat, maka pahalanya besar dan dampaknya luar biasa bagi masyarakat.
Selain itu, penting juga untuk mengetahui konteks sosial dan budaya yang memengaruhi ketentuan zakat fitrah di setiap daerah. Misalnya, jenis makanan pokok yang dijadikan standar zakat fitrah bisa berbeda-beda tergantung wilayahnya, seperti beras di Indonesia, gandum di Timur Tengah, atau jagung di beberapa wilayah Afrika. Oleh karena itu, memahami dasar hukum dan ketentuan teknis terkait zakat fitrah menjadi penting agar pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang dasar hukum zakat fitrah, satuan ukurannya menurut syariat, berbagai pendapat ulama terkait cara penunaian, dan tentu saja fokus utama: berapa banyak zakat fitrah yang harus dikeluarkan per orang. Kita juga akan meninjau praktik penyaluran zakat fitrah di Indonesia dan pentingnya membayar zakat fitrah dengan jumlah yang sesuai sebagai bentuk tanggung jawab spiritual dan sosial kita sebagai umat Islam.

Dasar Hukum Zakat Fitrah dan Penentuan Jumlahnya
Hukum dan Waktu Kewajiban Zakat Fitrah
Zakat fitrah diwajibkan kepada setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, yang memiliki kelebihan makanan pada malam dan hari raya Idul Fitri.
Dalil Mengenai Zakat Fitrah
Sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW:
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa zakat fitrah memiliki dimensi spiritual dan sosial yang mendalam.
Satuan dan Jenis Zakat Fitrah
Pada masa Rasulullah SAW, zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok seperti kurma, gandum, kismis, atau sya’ir (jenis gandum kasar). Takaran yang digunakan adalah satu sha’, yang jika dikonversi ke satuan modern setara dengan sekitar 2,5 kg hingga 3 kg makanan pokok sesuai kebiasaan daerah masing-masing.

Berapa Banyak Zakat Fitrah yang Harus Dikeluarkan per Orang?
Penjelasan Takaran Satu Sha’
Satu sha’ dalam hadis Rasulullah SAW merupakan ukuran standar pada masa itu. Ulama kontemporer kemudian mencoba mengonversinya ke satuan gram atau kilogram untuk memudahkan masyarakat modern.
Umumnya, ulama dan lembaga keagamaan menyepakati bahwa satu sha’ setara dengan sekitar 2,5 kg sampai 3 kg bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau sejenisnya. Maka, inilah jawaban dari pertanyaan utama: berapa banyak zakat fitrah yang harus dikeluarkan per orang? Yaitu 2,5 hingga 3 kilogram makanan pokok.
Ketentuan di Indonesia: Beras Sebagai Makanan Pokok
Di Indonesia, makanan pokok masyarakat adalah beras. Oleh karena itu, zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk beras sebanyak 2,5 kg sampai 3 kg per orang. Ini sesuai dengan ketentuan dari berbagai lembaga zakat dan fatwa ulama di Indonesia.
Beberapa lembaga mengizinkan zakat fitrah dibayar dengan uang senilai harga beras yang setara. Namun, tetap saja satuan dasarnya adalah jumlah beras yang harus dikeluarkan.
Contoh Perhitungan Jumlah Zakat Fitrah
Jika satu keluarga terdiri dari 4 orang, maka:
- 4 orang x 2,5 kg = 10 kg beras Atau, jika menggunakan uang:
- Misalnya harga beras Rp15.000/kg
- Maka 2,5 kg x Rp15.000 = Rp37.500 per orang
- Untuk 4 orang: Rp37.500 x 4 = Rp150.000
Ini adalah cara mudah untuk mengetahui berapa banyak zakat fitrah yang harus dikeluarkan dalam satu keluarga.
Perbedaan Jumlah Zakat Fitrah Menurut Ulama
Mazhab Hanafi: Boleh dengan Uang
Mazhab Hanafi membolehkan zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk uang, sesuai nilai bahan makanan pokok. Ini sering dijadikan rujukan di masyarakat modern karena memudahkan distribusi dan fleksibilitas penerima zakat.
Mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hambali: Dianjurkan dalam Bentuk Makanan
Mazhab ini menegaskan bahwa zakat fitrah harus dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Penggunaan uang sebagai pengganti hanya dibolehkan dalam keadaan darurat.
Meskipun demikian, semua mazhab sepakat bahwa jumlah zakat fitrah per orang adalah satu sha’, atau sekitar 2,5–3 kg makanan pokok.
Mengapa Harus Memperhatikan Jumlah Zakat Fitrah yang Dikeluarkan?
Pentingnya Kejelasan Ukuran
Mengetahui secara pasti berapa banyak zakat fitrah yang harus dikeluarkan sangat penting agar tidak terjadi kekurangan dalam pembayaran zakat, yang bisa berakibat pada tidak sahnya ibadah tersebut.
Efek Sosial dan Keberkahan
Zakat fitrah adalah bentuk keadilan sosial dan kebersamaan. Jika setiap Muslim mengeluarkan jumlah zakat fitrah dengan benar, maka akan tercipta pemerataan makanan pada hari raya, terutama bagi fakir miskin.
Praktik Penyaluran Zakat Fitrah di Indonesia
Lembaga Zakat Sebagai Penyalur Resmi
Saat ini, banyak lembaga zakat seperti BAZNAS, LAZ, dan berbagai lembaga filantropi yang menerima dan menyalurkan zakat fitrah. Mereka telah menetapkan nilai zakat fitrah sesuai harga beras di pasaran lokal setiap tahunnya.
Contoh Ketetapan Nilai Zakat Fitrah
Setiap tahun, lembaga zakat menetapkan nilai zakat fitrah yang harus dikeluarkan dalam bentuk uang. Misalnya:
- Beras kualitas medium: Rp15.000/kg
- Maka zakat fitrah per orang: 2,5 kg x Rp15.000 = Rp37.500
Dengan informasi ini, masyarakat dapat menyesuaikan jumlah yang harus dibayarkan dan memastikan bahwa zakatnya sah.
Kapan Zakat Fitrah Harus Dikeluarkan?
Waktu Ideal dan Waktu Haram
Zakat fitrah mulai wajib ditunaikan sejak masuknya malam Idul Fitri dan paling lambat sebelum salat Id. Jika dikeluarkan setelah salat Id, maka hukumnya hanya sedekah biasa, bukan zakat.
Waktu Terbaik Menunaikan Zakat Fitrah
Waktu terbaik adalah antara maghrib malam Idul Fitri hingga sebelum pelaksanaan salat Id. Namun, ulama memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dua atau tiga hari sebelum hari raya untuk kemaslahatan distribusi.
Kesimpulan: Tegaskan Kembali Berapa Banyak Zakat Fitrah yang Harus Dikeluarkan
Menjawab pertanyaan berapa banyak zakat fitrah yang harus dikeluarkan, maka jawaban yang paling tepat dan sesuai syariat adalah sekitar 2,5 hingga 3 kg makanan pokok per orang. Di Indonesia, zakat fitrah biasanya dikeluarkan dalam bentuk beras atau uang yang setara dengan harga beras tersebut.
Membayar zakat fitrah dengan jumlah yang tepat bukan hanya menjalankan kewajiban, tetapi juga menjadi sarana untuk menyucikan diri dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Maka dari itu, mari tunaikan zakat fitrah dengan sebaik-baiknya, sesuai jumlah yang telah ditentukan oleh syariat.
Baca juga artikel lainnya : https://ziswap.com/batas-waktu-zakat-fitrah-jangan-sampai-terlambat-menunaikannya/