Jelaskan Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal secara Lengkap dan Jelas

Setelah mengulas secara rinci, kita dapat jelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal dari berbagai aspek penting

Pengantar: Memahami Zakat dalam Islam

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang menjadi pondasi utama dalam membentuk masyarakat yang adil dan sejahtera. Dalam Islam, zakat tidak hanya dilihat sebagai kewajiban ibadah individu kepada Allah, tetapi juga sebagai instrumen ekonomi dan sosial untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan. Secara umum, zakat terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Meskipun keduanya memiliki tujuan untuk membersihkan jiwa dan harta, namun terdapat banyak perbedaan signifikan di antara keduanya. Melalui artikel ini, kita akan jelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal secara menyeluruh dan jelas agar umat Muslim dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai tuntunan syariat.

jelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal​

Definisi Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Apa Itu Zakat Fitrah?

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap individu Muslim yang hidup di akhir bulan Ramadhan, sebelum Hari Raya Idul Fitri. Kewajiban ini berlaku tanpa memandang usia maupun status sosial. Zakat fitrah memiliki fungsi utama sebagai penyucian jiwa orang yang berpuasa, serta sebagai bentuk solidaritas sosial untuk membantu kaum dhuafa menyambut hari kemenangan dengan bahagia.

Apa Itu Zakat Mal?

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan terhadap harta kekayaan yang dimiliki oleh seorang Muslim, seperti emas, perak, uang tunai, hasil pertanian, hasil perdagangan, dan sebagainya. Kewajiban ini baru berlaku apabila harta tersebut telah mencapai nisab (jumlah minimum) dan haul (masa kepemilikan selama satu tahun hijriyah). Zakat mal memiliki dampak luas dalam distribusi kekayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

jelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal​

Jelaskan Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Dari Segi Waktu Pelaksanaan

Zakat Fitrah

Zakat fitrah hanya dikeluarkan setahun sekali pada bulan Ramadhan, tepatnya menjelang Idul Fitri. Waktu yang paling utama untuk menunaikannya adalah setelah matahari terbenam pada malam Idul Fitri hingga sebelum pelaksanaan salat Id. Jika ditunaikan setelah salat Id, maka zakat tersebut tidak lagi dihitung sebagai zakat fitrah, melainkan sedekah biasa.

Zakat Mal

Berbeda dengan zakat fitrah, zakat mal tidak memiliki waktu pelaksanaan yang spesifik. Zakat mal dikeluarkan ketika harta seseorang telah mencapai nisab dan haul. Misalnya, jika seseorang mulai memiliki emas seberat 85 gram pada bulan Muharram, maka dia wajib mengeluarkan zakat mal pada bulan Muharram tahun berikutnya jika emas tersebut masih berada dalam kepemilikannya.

Dari Segi Subjek yang Wajib Mengeluarkan

Zakat Fitrah

Setiap Muslim, baik anak-anak maupun dewasa, laki-laki maupun perempuan, kaya maupun miskin (selama memiliki makanan pokok lebih dari kebutuhan hari raya), wajib mengeluarkan zakat fitrah. Kepala keluarga juga wajib membayarkan zakat fitrah untuk anggota keluarganya yang berada dalam tanggungannya.

Zakat Mal

Zakat mal hanya diwajibkan bagi Muslim yang memiliki harta dengan jumlah yang telah mencapai nisab dan haul. Dengan demikian, tidak semua orang berkewajiban menunaikan zakat mal, hanya mereka yang memenuhi syarat kepemilikan harta tertentu dalam waktu tertentu.

Dari Segi Objek Zakat

Zakat Fitrah

Objek zakat fitrah adalah makanan pokok yang umum dikonsumsi di wilayah tempat tinggal, seperti beras, gandum, jagung, kurma, atau uang yang senilai dengan makanan pokok tersebut. Besaran yang harus dikeluarkan adalah satu sha’, yang setara dengan sekitar 2,5 hingga 3 kg makanan pokok.

Zakat Mal

Zakat mal dikenakan terhadap berbagai jenis harta seperti emas, perak, uang tunai, saham, hasil ternak, hasil pertanian, hasil tambang, barang dagangan, dan lain-lain. Besaran zakatnya berbeda-beda tergantung jenis harta, namun secara umum sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki.

Dari Segi Tujuan dan Filosofi

Tujuan Zakat Fitrah

Zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan orang yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang tidak baik selama bulan Ramadhan, serta membantu kaum fakir miskin agar dapat merasakan kebahagiaan pada hari raya. Zakat fitrah juga mempererat tali persaudaraan antarumat Islam.

Tujuan Zakat Mal

Zakat mal bertujuan untuk menyucikan harta dari hak-hak orang lain yang ada di dalamnya, dan juga untuk menumbuhkan solidaritas sosial serta pemerataan kekayaan dalam masyarakat. Dengan zakat mal, umat Islam didorong untuk tidak menimbun kekayaan, melainkan menyalurkannya kepada mereka yang membutuhkan.

Dari Segi Besaran dan Cara Penghitungan

Zakat Fitrah

Zakat fitrah memiliki takaran yang tetap, yaitu satu sha’ (kurang lebih 2,5 – 3 kg) makanan pokok. Jika dikeluarkan dalam bentuk uang, maka harus disesuaikan dengan harga makanan pokok setempat. Besaran ini tidak berubah-ubah dan berlaku sama bagi seluruh Muslim yang wajib mengeluarkannya.

Zakat Mal

Zakat mal dihitung berdasarkan jenis dan jumlah harta. Misalnya, zakat emas dan perak sebesar 2,5% dari total harta jika telah mencapai nisab (85 gram emas) dan haul (1 tahun). Untuk hasil pertanian, zakatnya bisa 5% hingga 10% tergantung metode irigasi. Untuk hasil peternakan, nisab dan besaran zakat tergantung jumlah hewan dan jenisnya.

Dari Segi Penerima Zakat

Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah sebaiknya diberikan kepada fakir miskin di sekitar lingkungan tempat tinggal pemberi zakat (muzakki). Hal ini dimaksudkan agar masyarakat sekitar dapat merasakan kebahagiaan bersama dalam merayakan Idul Fitri. Dalam beberapa pendapat ulama, zakat fitrah hanya boleh diberikan kepada golongan fakir dan miskin.

Penerima Zakat Mal

Zakat mal dapat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat (mustahik) sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60. Golongan tersebut meliputi: fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang (gharim), orang yang berjuang di jalan Allah (fi sabilillah), dan musafir (ibnu sabil).

Hukum dan Dalil Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Hukum Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang bersifat fardhu ain, artinya wajib bagi setiap individu Muslim. Dalil kewajiban zakat fitrah terdapat dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan ucapan kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Zakat fitrah juga tidak boleh ditunda melebihi waktu salat Idul Fitri karena fungsinya adalah sebagai penyempurna ibadah puasa.

Hukum Zakat Mal

Zakat mal hukumnya juga wajib (fardhu) berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Salah satu dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.” (QS. At-Taubah: 103)

Zakat mal merupakan bentuk konkret ketaatan kepada Allah dalam mengelola harta kekayaan yang dianugerahkan kepada manusia.

Hikmah dan Manfaat Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Hikmah Zakat Fitrah

H4: Penyucian Jiwa dan Ibadah

Zakat fitrah menyempurnakan ibadah puasa dan menyucikan jiwa dari segala kekurangan selama Ramadhan. Ia juga menjadi bukti keikhlasan dan ketaatan seorang Muslim kepada Allah.

H4: Solidaritas dan Kepedulian Sosial

Zakat fitrah menjembatani hubungan sosial antara yang mampu dan yang membutuhkan. Dengan zakat fitrah, kaum fakir miskin juga dapat menikmati momen hari raya bersama keluarga.

Hikmah Zakat Mal

H4: Pemerataan Kekayaan

Zakat mal membantu mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Kekayaan yang berputar akan memberi manfaat bagi semua lapisan masyarakat.

H4: Menumbuhkan Rasa Syukur

Dengan menunaikan zakat mal, seorang Muslim diingatkan bahwa harta yang dimilikinya bukan hanya milik pribadi, tetapi ada hak orang lain yang harus ditunaikan. Hal ini akan menumbuhkan rasa syukur dan empati.

H4: Mencegah Penimbunan dan Keserakahan

Zakat mal mendorong umat Islam untuk tidak menimbun harta dan bersikap kikir. Harta yang dikeluarkan akan lebih berkah dan memberikan manfaat luas.

Kesimpulan: Jelaskan Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Setelah mengulas secara rinci, kita dapat jelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal dari berbagai aspek penting: waktu pelaksanaan, objek zakat, syarat dan ketentuan, tujuan, penerima, serta dampaknya dalam kehidupan bermasyarakat. Pemahaman mendalam terhadap kedua jenis zakat ini sangat penting agar kewajiban zakat dapat dilaksanakan dengan benar sesuai ajaran Islam. Zakat bukan hanya ibadah individual, tetapi juga sistem sosial yang dapat mengangkat martabat kaum lemah dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Semoga kita semua dimudahkan dalam menunaikan zakat dengan ikhlas dan tepat sasaran.

Baca juga artikel lainnya : https://ziswap.com/hukum-mengeluarkan-zakat-fitrah-adalah-wajib-bagi-setiap-muslim-yang-mampu/