Pendahuluan
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Dengan keluarnya zakat, harta yang dimiliki diuji dan dibersihkan dari sifat kikir, serta berfungsi sebagai sarana pemerataan ekonomi dan sosial. Dalam Islam, terdapat ketentuan-ketentuan khusus yang harus dipenuhi agar kewajiban membayar zakat menjadi sah. Artikel ini membahas secara mendalam Islam syarat wajib zakat, menyoroti ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebelum zakat wajib dikeluarkan.

Pengertian Zakat
Zakat secara etimologis berarti “membersihkan” atau “menyuburkan”. Secara syar’i, zakat adalah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk dikeluarkan oleh orang yang memenuhi syarat dan diberikan kepada golongan penerima yang berhak. Zakat bertujuan membersihkan jiwa dari sifat cinta dunia berlebih dan membersihkan harta dari hak-hak orang lain.
Keutamaan Zakat dalam Islam
- Rukun Islam Keempat
Zakat termasuk salah satu rukun Islam keempat setelah syahadat, salat, dan puasa. Ketaatan dalam menunaikan zakat menunjukkan ketaatan seorang muslim kepada perintah Allah. - Jaminan Kesejahteraan Sosial
Dengan distribusi zakat kepada mustahik (penerima zakat), ketimpangan sosial dan kemiskinan dapat dikurangi. - Pembersih Harta dan Jiwa
Harta yang dikeluarkan zakatnya menjadi berkah dan terhindar dari bahaya fitnah harta. Jiwa menjadi lebih lapang karena berlatih bersedekah.

Dasar Hukum Zakat
- Al-Qur’an “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)
- Hadis Nabi ﷺ “Islam dibangun di atas lima perkara: syahadat, salat, zakat, puasa Ramadhan, dan haji bagi yang mampu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syarat Wajib Zakat
Dalam syariat Islam, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar zakat menjadi wajib dikeluarkan. Secara umum, syarat tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori besar: syarat subjek (orang yang wajib membayar) dan syarat objek (harta yang dikenai zakat).
1. Syarat Subjek Zakat
a. Beragama Islam
Hanya muslim yang diwajibkan membayar zakat. Seorang non-muslim tidak terikat kewajiban ini.
b. Baligh (Dewasa)
Anak-anak yang belum mencapai baligh tidak diwajibkan zakat. Zakat mulai wajib ketika seseorang mencapai usia pubertas atau baligh.
c. Berakal
Orang yang diperintah wajib zakat harus dalam kondisi waras dan tidak gila. Orang dalam kondisi gila atau mabuk tidak dihukum wajib zakat hingga kembali berakal.
d. Merdeka
Hamba sahaya atau budak pada zaman dahulu tidak wajib zakat. Kini, hampir seluruh umat muslim berstatus merdeka.
2. Syarat Objek Zakat
Objek zakat adalah harta atau barang yang dikenai zakat. Syarat bagi objek harta tersebut adalah sebagai berikut:
a. Milik Penuh (Tamlik)
Harta yang wajib dizakati adalah harta yang benar-benar menjadi milik penuh (tamlik). Harta pinjaman, gadai, atau barang titipan yang belum menjadi milik tidak dikenai zakat.
b. Mencapai Nisab
Nisab adalah batas minimum jumlah harta yang membuat seseorang wajib mengeluarkan zakat. Nisab ditetapkan setara dengan:
- 85 gram emas murni
- atau 595 gram perak murni
Jika nilai harta seseorang setara atau lebih dari nisab, maka zakat menjadi wajib. Bila di bawah nisab, maka zakat tidak wajib.
c. Berlalu Haul
Haul adalah masa kepemilikan harta selama satu tahun Hijriyah penuh sejak pertama kali harta tersebut mencapai nisab. Hanya harta yang telah melewati haul wajib dizakati. Harta yang belum melewati haul (meski sudah mencukupi nisab) tidak wajib dikeluarkan zakat sampai haul terpenuhi.
d. Harta yang Dapat Dizakati
Objek zakat meliputi:
- Zakat Mal (Zakat Harta)
- Emas dan perak
- Uang tunai dan tabungan
- Barang dagangan
- Hasil pertanian dan perkebunan
- Hasil peternakan
- Harta temuan (rikaz)
- Zakat Profesi
- Penghasilan bulanan bagi pegawai atau pekerja bebas (ihtiyari)
3. Keterangan Tambahan
- Niat (Qashdu)
Meskipun niat tidak termasuk syarat subjek maupun objek, namun niat (qashdu) diperlukan agar zakat diterima. Niat membayar zakat harus disertakan pada saat penyerahan zakat. - Waktu Pembayaran
Waktu terbaik membayar zakat adalah segera setelah haul terpenuhi agar zakat tidak menjadi hutang. Namun, dalam kondisi darurat, diperbolehkan menunda selama ada kebutuhan mendesak.
Mekanisme Perhitungan dan Pembayaran Zakat
Untuk menunaikan kewajiban zakat, seorang muslim perlu mengetahui mekanisme perhitungan dan prosedurnya:
1. Mengetahui Jenis Harta
Tentukan jenis harta yang dimiliki, apakah emas, uang, barang dagangan, atau hasil pertanian, dan sesuaikan nisab serta persentasenya.
2. Menghitung Nilai Harta
Hitung total harta yang dimiliki. Untuk emas dan perak, hitung berat dikali harga pasar. Untuk uang, nilai nominal.
3. Menentukan Nisab dan Persentase
- Emas, perak, uang, harta dagangan: 2,5%
- Hasil pertanian: 5%–10% tergantung metode pengairan
- Hasil peternakan: bervariasi sesuai jumlah hewan
4. Menghitung Zakat yang Wajib Dikeluarkan
Rumus umum untuk zakat mal:
Zakat = 2,5% × Total harta yang mencapai nisab dan haul.
5. Disalurkan kepada Mustahik
Zakat disalurkan kepada delapan golongan mustahik yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60), antara lain fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, orang yang berhutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil.
Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan Zakat
Tantangan
- Kurangnya Kesadaran
Banyak muslim yang belum memahami syarat wajib zakat dan tata cara perhitungannya. - Kurangnya Infrastruktur
Lembaga amil zakat tidak merata di berbagai daerah. - Masalah Kepatuhan
Ada yang menunda-nunda atau menganggap zakat bukan prioritas utama.
Solusi
- Pendidikan dan Sosialisasi
Mengadakan pelatihan dan ceramah rutin tentang kewajiban zakat. - Penguatan Lembaga
Mendirikan dan memperkuat lembaga amil zakat di tingkat desa dan kelurahan. - Digitalisasi Zakat
Memanfaatkan platform online untuk mempermudah pembayaran dan pelaporan zakat.
Kesimpulan
Zakat merupakan kewajiban penting dalam ajaran Islam syarat wajib zakat yang harus dipenuhi dengan cermat. Pemenuhan syarat subjek dan objek zakat—seperti Islam, baligh, berakal, merdeka, nisab, dan haul—menjadi prasyarat sahnya zakat. Menunaikan zakat tidak hanya membersihkan harta dan jiwa tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya memahami ketentuan zakat secara mendalam agar dapat menunaikan kewajiban ini dengan benar dan tepat waktu.
Baca juga artikel lainnya : https://ziswap.com/kategori-harta-zakat-yang-termasuk-dalam-syarat-wajib-zakat/