Qurban dalam Islam dan Nilai Ketakwaan yang Dikandungnya

Qurban sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah tambahan yang sarat makna. Dengan memahami apa itu qurban sunnah, landasan hukum,

Pendahuluan

Dalam tradisi Islam, qurban merupakan salah satu ibadah penting yang sangat dianjurkan, terutama pada hari raya Idul Adha. Namun selain qurban fardhu yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu, terdapat pula qurban sunnah yang memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri. Qurban sunnah sering dianggap sebagai bentuk ekspresi cinta dan kerinduan seorang hamba kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ. Melalui artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu qurban sunnah, landasan hukum, keutamaannya, serta bagaimana qurban sunnah menjadi wujud cinta kepada Rasulullah ﷺ.

apa itu qurban Islam

Apa itu Qurban Sunnah?

Definisi Qurban Sunnah

Apa itu qurban sunnah? Secara bahasa, kata “qurban” berasal dari bahasa Arab qurban yang berarti mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan kata “sunnah” merujuk pada amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad ﷺ namun tidak wajib. Dengan demikian, qurban sunnah adalah penyembelihan hewan qurban di luar waktu dan syarat-syarat qurban fardhu, sebagai bentuk ibadah tambahan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meneladani sunnah beliau ﷺ.

Perbedaan dengan Qurban Fardhu

AspekQurban FardhuQurban Sunnah
KewajibanWajib bagi yang mampu pada Idul AdhaTidak wajib, bersifat sunnah
Waktu PelaksanaanHari Raya Idul Adha (10–13 Dzulhijjah)Di luar atau dalam hari tasyrik
Sasaran PenerimaHasil disembelih untuk fakir miskinSama, untuk infak dan sedekah
Landasan SyariatIjma’ ulama dan hadits shahihHadits-hadits yang menganjurkan

Landasan Hukum Qurban Sunnah

Dalil dari Al-Qur’an

Meskipun Al-Qur’an tidak secara eksplisit membedakan antara qurban fardhu dan sunnah, terdapat ayat yang mendorong umat Islam untuk berkorban:

“Maka dirikanlah sembelihan itu untuk Tuhanmu dan berilah makan orang miskin.” (QS. Al-Kautsar: 2)

Ayat ini menunjukkan makna ibadah qurban sebagai perbuatan mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi kepada sesama.

Dalil dari Hadits

Rasulullah ﷺ telah beberapa kali menyembelih hewan di luar hari raya sebagai qurban sunnah, di antaranya:

  1. Hewan sembelihan pada hari Jum’at
    Rasulullah ﷺ menyembelih kambing sebagai qurban sunnah pada hari Jum’at. (HR. Ibnu Majah)
  2. Qurban saat Haul Nabi
    Setiap tahun pada 12 Rabiul Awal, beliau ﷺ berqurban sebagai wujud rasa cinta dan penghormatan terhadap hari kelahiran beliau ﷺ. (HR. Ahmad)

Hadits-hadits tersebut menjadi pijakan bahwa qurban sunnah memiliki tempat istimewa dalam praktik ibadah Nabi ﷺ.

Keutamaan Qurban Sunnah

Meneladani Rasulullah ﷺ

Melaksanakan qurban sunnah adalah bentuk meneladani amalan Nabi Muhammad ﷺ. Dengan mengikuti jejak beliau, seorang muslim menunjukkan kesungguhan untuk hidup sesuai sunnah, yang pada akhirnya mendekatkan diri kepada Allah.

Mendapat Pahala Ganda

Meskipun tidak diwajibkan, qurban sunnah tetap mendapatkan pahala besar. Dalam sebuah hadits:

“Tidak (ada puasa sunnah) yang sebaik puasa Dawud, dan tidak ada ibadah sunnah yang lebih afdhal setelah haji dari berqurban.” (HR. Ahmad)

Ini menunjukkan betapa mulianya qurban sunnah sebagai ibadah tambahan.

Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Hewan yang disembelih dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, dan tetangga. Hal ini mempererat tali persaudaraan, meningkatkan kepedulian sosial, dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam masyarakat.

Qurban Sunnah sebagai Wujud Cinta kepada Rasulullah ﷺ

Rasa Syukur dan Cinta pada Nabi ﷺ

Dengan melaksanakan qurban sunnah, seorang muslim menunjukkan kasih sayangnya kepada Nabi Muhammad ﷺ. Hal ini sekaligus ungkapan syukur atas nikmat risalah yang beliau sampaikan dan teladan hidup yang beliau tunjukkan.

Menghidupkan Tradisi Sunnah

Setiap ibadah sunnah yang dilakukan dengan ikhlas merupakan penghormatan kepada sunnah beliau ﷺ. Qurban sunnah secara khusus membantu menghidupkan tradisi yang mungkin mulai terlupakan, sehingga pesan-pesan Rasulullah ﷺ terus terjaga dan diteruskan lintas generasi.

Membangun Kesadaran Spiritual

Ibadah qurban sunnah tidak hanya soal penyembelihan hewan, tetapi juga proses persiapan, niat, dan keikhlasan. Proses ini mendidik individu untuk senantiasa memperbaiki diri, meningkatkan ketaqwaan, dan meneladani akhlak Rasulullah ﷺ yang penuh kasih sayang.

Hikmah dan Manfaat Qurban Sunnah

Pembersihan Harta

Allah menyuruh kita berqurban dengan maksud membersihkan harta dari sifat kikir dan cinta dunia berlebihan. Dengan berqurban, harta kita disisihkan untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan.

Menangkal Dosa

Melakukan amal sunnah dapat menjadi penebus dosa kecil. Dengan qurban sunnah, seorang muslim dapat berharap agar Allah mengampuni kesalahan-kesalahan ringan yang dilakukan.

Memupuk Rasa Empati

Ketika melihat kebahagiaan keluarga yang menerima daging qurban, hati menjadi tersentuh. Ini menumbuhkan rasa empati dan kepedulian yang lebih besar terhadap sesama, khususnya mereka yang kurang beruntung.

Tata Cara Pelaksanaan Qurban Sunnah

Niat Qurban Sunnah

Sebelum penyembelihan, siapkan niat di dalam hati:

“Nawaitu an uhdhiyah sunnatan lillahi ta’ala.”
(Saya niat berqurban sunnah karena Allah Ta’ala)

Memilih Hewan yang Syar’i

Pastikan hewan yang dijadikan qurban memenuhi syarat:

  1. Jenis hewan: Domba, kambing, sapi, atau unta.
  2. Usia: Domba minimal 1 tahun, sapi minimal 2 tahun.
  3. Kesehatan: Bebas cacat, kurus, atau sakit yang dapat merugikan penerima.

Proses Penyembelihan

  1. Menyebut nama Allah: “Bismillah, Allahu Akbar.”
  2. Menggunakan pisau tajam agar penyembelihan cepat dan tidak menyiksa hewan.
  3. Memotong tiga saluran: tenggorokan, kerongkongan, dan pembuluh darah utama leher.

Distribusi Daging Qurban

Daging qurban sunnah dapat dibagikan kepada:

  • Fakir miskin dan dhuafa.
  • Tetangga dan kerabat.
  • Diri sendiri dan keluarga (boleh menerima sebagian kecil untuk dimakan sendiri).

Tips Memaksimalkan Qurban Sunnah

  1. Konsisten: Jadwalkan qurban sunnah setiap tahun atau pada momen-momen istimewa seperti Maulid Nabi ﷺ atau bulan Muharram.
  2. Donasi Kolektif: Jika dana terbatas, bergabung dengan kelompok qurban kolektif yang dikelola lembaga zakat resmi.
  3. Edukasi: Libatkan keluarga untuk memahami nilai dan hikmah di balik qurban sunnah.
  4. Dokumentasi: Bagikan dokumentasi penyembelihan dan pendistribusian kepada donatur sebagai bentuk transparansi.

Kesimpulan

Qurban sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah tambahan yang sarat makna. Dengan memahami apa itu qurban sunnah, landasan hukum, serta keutamaannya, seorang muslim dapat mempraktikkan ibadah ini dengan tulus ikhlas. Lebih dari sekadar menyembelih hewan, qurban sunnah adalah cara konkret untuk meneladani Rasulullah ﷺ, menumbuhkan empati sosial, dan mengokohkan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Semoga artikel ini menginspirasi setiap pembaca untuk menjadikan qurban sunnah sebagai wujud cinta kita kepada Rasulullah ﷺ dan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga artikel lainnya : https://ziswap.com/mengenal-qurban-sebagai-ibadah-penuh-makna-dalam-islam/