Perbedaan Zakat Penghasilan dan Zakat Mal

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umat Muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat bertujuan untuk membersihkan harta dan membantu sesama yang membutuhkan. Dalam zakat, terdapat dua jenis yang sering dibicarakan, yaitu zakat penghasilan dan zakat mal. Kedua jenis zakat ini memiliki perbedaan mendasar dalam hal jenis harta yang dikenakan zakat, waktu pembayaran, dan cara menghitungnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang zakat penghasilan dan zakat mal, serta perbedaan antara keduanya.

Apa Itu Zakat?

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang zakat penghasilan dan zakat mal, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu zakat. Secara bahasa, zakat berarti “bersih”, “suci”, “subur”, dan “berkah”. Dalam istilah syariat, zakat adalah kewajiban untuk memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada mereka yang berhak menerimanya, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam agama.

Zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu dan telah mencapai nisab (batas minimum harta yang wajib dizakati). Dalam Al-Qur’an dan hadits, zakat dijelaskan sebagai salah satu bentuk ibadah yang tidak hanya membersihkan harta tetapi juga membersihkan jiwa dari sifat kikir dan tamak.

Macam-Macam Zakat

Secara umum, zakat terbagi menjadi dua jenis:

  1. Zakat Fitrah: Zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat ini berupa bahan makanan pokok atau uang senilai bahan makanan pokok tersebut.
  2. Zakat Mal: Zakat yang dikenakan atas harta benda yang dimiliki oleh seorang Muslim, meliputi zakat penghasilan, zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat emas dan perak, zakat hewan ternak, dan lain-lain.

Pentingnya Zakat dalam Islam

Zakat memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi. Dengan zakat, harta tidak hanya berputar di kalangan orang kaya, tetapi juga didistribusikan kepada mereka yang kurang mampu. Zakat menjadi instrumen sosial dalam membantu menanggulangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Pengertian Zakat Penghasilan

Apa Itu Zakat Penghasilan?

Zakat penghasilan, yang dikenal juga dengan istilah zakat profesi, adalah zakat yang dikenakan atas penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi. Penghasilan yang dimaksud bisa berupa gaji, upah, honorarium, keuntungan bisnis, atau hasil pekerjaan lain yang memberikan pendapatan rutin. Zakat ini dikenakan kepada setiap Muslim yang memiliki penghasilan tetap atau tidak tetap dan telah mencapai nisab.

Dasar Hukum Zakat Penghasilan

Zakat penghasilan memiliki dasar hukum dalam Al-Qur’an dan hadits. Salah satu ayat yang menjadi dasar zakat penghasilan adalah:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.” (QS. Al-Baqarah: 267)

Dalam ayat ini, disebutkan bahwa umat Muslim diwajibkan untuk mengeluarkan sebagian dari hasil usaha mereka yang baik. Selain itu, ada hadits yang menegaskan pentingnya zakat penghasilan:

“Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengambil zakat dari hasil usaha mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nisab dan Kadar Zakat Penghasilan

Nisab zakat penghasilan diukur berdasarkan nilai emas. Jika penghasilan seseorang dalam satu tahun melebihi nilai 85 gram emas (sekitar 6 juta hingga 7 juta rupiah, tergantung harga emas), maka orang tersebut wajib mengeluarkan zakat penghasilan sebesar 2,5%.

Cara Menghitung Zakat Penghasilan

Menghitung zakat penghasilan cukup mudah. Jika penghasilan bulanan Anda telah mencapai atau melebihi nisab, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari penghasilan tersebut. Berikut adalah langkah-langkah menghitung zakat penghasilan:

  1. Hitung total penghasilan bulanan Anda.
  2. Kurangi pengeluaran dasar seperti kebutuhan pokok, biaya pendidikan, dan lain-lain (jika mengikuti pandangan sebagian ulama).
  3. Jika hasilnya melebihi nisab, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total penghasilan tersebut.

Contoh: Jika penghasilan Anda per bulan adalah Rp10.000.000 dan tidak ada pengurangan pengeluaran dasar, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah:

Rp10.000.000 x 2,5% = Rp250.000

Zakat ini bisa dibayarkan setiap bulan atau dijumlahkan dalam satu tahun dan dibayarkan sekaligus.

Pengertian Zakat Mal

Apa Itu Zakat Mal?

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas harta kekayaan yang dimiliki oleh seorang Muslim, baik yang diperoleh dari penghasilan, perdagangan, pertanian, ternak, emas, perak, atau aset lainnya. Kata “mal” dalam bahasa Arab berarti “harta”, sehingga zakat mal dapat diartikan sebagai zakat atas harta benda yang dimiliki.

Berbeda dengan zakat penghasilan yang khusus dikenakan atas pendapatan, zakat mal mencakup berbagai jenis harta yang dimiliki oleh seseorang. Zakat mal dikenakan ketika seseorang telah memiliki harta selama satu tahun dan mencapai nisab.

Dasar Hukum Zakat Mal

Dasar hukum zakat mal juga terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits. Allah SWT berfirman:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…” (QS. At-Taubah: 103)

Dalam hadits, Rasulullah SAW juga menyebutkan tentang kewajiban zakat mal:

“Setiap harta yang telah mencapai nisab wajib dikeluarkan zakatnya.” (HR. Bukhari)

Nisab dan Kadar Zakat Mal

Nisab zakat mal tergantung pada jenis harta yang dimiliki. Berikut adalah beberapa nisab zakat mal berdasarkan jenis hartanya:

  • Zakat emas dan perak: Nisab emas adalah 85 gram emas, sedangkan nisab perak adalah 595 gram perak.
  • Zakat perdagangan: Nisab zakat perdagangan adalah senilai 85 gram emas.
  • Zakat pertanian: Nisab zakat pertanian adalah 653 kg makanan pokok (beras, gandum, dll).
  • Zakat hewan ternak: Nisab zakat hewan ternak berbeda-beda tergantung jenis ternaknya, misalnya 30 ekor sapi atau 40 ekor kambing.

Kadar zakat mal umumnya adalah 2,5% dari harta yang dimiliki, kecuali untuk zakat pertanian yang memiliki kadar zakat sebesar 5% hingga 10% tergantung pada sistem irigasi yang digunakan.

Cara Menghitung Zakat Mal

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menghitung zakat mal:

  1. Tentukan total nilai harta yang dimiliki.
  2. Hitung total utang atau kewajiban yang harus dibayar.
  3. Kurangi total harta dengan total utang untuk mendapatkan harta bersih.
  4. Jika harta bersih melebihi nisab, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5%.

Contoh: Jika Anda memiliki harta berupa emas senilai Rp100.000.000 dan utang sebesar Rp10.000.000, maka harta bersih Anda adalah Rp90.000.000. Karena harta ini melebihi nisab, Anda wajib mengeluarkan zakat sebesar:

Rp90.000.000 x 2,5% = Rp2.250.000

Perbedaan Zakat Penghasilan dan Zakat Mal
Perbedaan Zakat Penghasilan dan Zakat Mal

Perbedaan Antara Zakat Penghasilan dan Zakat Mal

1. Jenis Harta yang Dikenakan Zakat

  • Zakat Penghasilan: Hanya dikenakan pada penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi.
  • Zakat Mal: Mencakup berbagai jenis harta, termasuk penghasilan, emas, perak, perdagangan, pertanian, ternak, dan lain-lain.

2. Waktu Pembayaran

  • Zakat Penghasilan: Bisa dibayarkan setiap kali menerima penghasilan (bulanan atau tahunan).
  • Zakat Mal: Dibayarkan setelah harta tersebut dimiliki selama satu tahun (haul).

3. Nisab dan Kadar

  • Zakat Penghasilan: Nisabnya setara dengan 85 gram emas, dengan kadar zakat sebesar 2,5%.
  • Zakat Mal: Nisab dan kadar zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Namun, umumnya kadar zakat mal adalah 2,5%.

4. Sumber Harta

  • Zakat Penghasilan: Harta yang berasal dari hasil kerja atau profesi.
  • Zakat Mal: Harta yang berasal dari simpanan kekayaan, perdagangan, emas, perak, dan lain-lain.
Perbedaan Zakat Penghasilan dan Zakat Mal
Perbedaan Zakat Penghasilan dan Zakat Mal

Kesimpulan

Zakat penghasilan dan zakat mal adalah dua jenis zakat yang wajib ditunaikan oleh umat Muslim yang telah memenuhi syarat. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam hal tujuan, yaitu untuk membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan, namun terdapat perbedaan mendasar terkait jenis harta yang dikenakan zakat, waktu pembayaran, dan cara menghitungnya.

Sebagai seorang Muslim yang ingin melaksanakan kewajiban zakat dengan benar, penting untuk memahami perbedaan antara zakat penghasilan dan zakat mal, serta memastikan bahwa zakat yang kita keluarkan sesuai dengan syariat. Dengan zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga berperan dalam menciptakan keseimbangan sosial dan membantu sesama yang kurang beruntung.

Baca juga artikel lainnya melalui link : https://ziswap.com/perhitungan-zakat-penghasilan/

Open chat
Butuh Bantuan?
Assalamualaikum, Mimin Bisa Bantu Apa? Chat Langsung Ke CS Yuk!