Doa Zakat Fitrah yang Benar Panduan Lengkap

Pendahuluan

Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, untuk membersihkan diri dan hartanya, serta membantu mereka yang kurang mampu menjelang Idul Fitri. Dalam melaksanakan zakat fitrah, selain mengetahui ketentuan dan syarat-syaratnya, sangat penting juga untuk mengetahui doa zakat fitrah yang benar. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang zakat fitrah yang benar, termasuk doa yang harus dibaca, ketentuan, dan hikmah di balik pelaksanaannya.

Pengertian Zakat Fitrah

Definisi Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadhan hingga menjelang shalat Idul Fitri. Zakat ini berfungsi sebagai penyuci diri bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang tidak baik serta sebagai bentuk bantuan kepada kaum fakir dan miskin.

Dasar Hukum Zakat Fitrah

Dasar hukum zakat fitrah terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW, antara lain:

1. Hadis Ibnu Umar RA: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang tidak baik serta untuk memberi makan kepada orang miskin.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)
2. Hadis Abdullah bin Abbas RA: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perkataan dan perbuatan sia-sia serta makanan bagi orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat (Idul Fitri) maka zakatnya diterima dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah biasa.” (HR. Abu Dawud)

Ketentuan Zakat Fitrah yang Benar

Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah

Zakat fitrah sebaiknya ditunaikan sebelum shalat Idul Fitri, namun boleh juga dikeluarkan beberapa hari sebelum hari raya. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa waktu yang dianggap utama, yaitu:

1. Waktu Wajib: Sejak terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
2. Waktu Afdhal: Pada pagi hari Idul Fitri sebelum dilaksanakannya shalat Idul Fitri.
3. Waktu Mubah: Sejak awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan sebelum shalat Idul Fitri.
4. Waktu Makruh: Setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenam matahari pada hari Idul Fitri.
5. Waktu Haram: Setelah terbenamnya matahari pada hari Idul Fitri.

Besaran Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah yang dikeluarkan adalah satu sha’ (sekitar 2,5-3 kg) dari makanan pokok daerah setempat. Di Indonesia, umumnya zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk beras dengan takaran 2,5 kg atau 3,5 liter per orang. Namun, zakat fitrah juga bisa dibayarkan dalam bentuk uang yang setara dengan harga beras tersebut.

Penerima Zakat Fitrah

Penerima zakat fitrah adalah orang-orang yang berhak menerima zakat, yang disebut dengan istilah mustahik, antara lain:

1. Fakir: Orang yang tidak memiliki harta atau pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Miskin: Orang yang memiliki penghasilan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
3. Amil: Orang yang bertugas mengurus zakat.
4. Mu’allaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menstabilkan keimanan mereka.
5. Riqab: Budak yang ingin memerdekakan dirinya.
6. Gharimin: Orang yang memiliki banyak hutang dan tidak mampu membayarnya.
7. Sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah, seperti dakwah atau jihad.
8. Ibnu Sabil: Musafir yang kehabisan bekal di perjalanan.

Doa Zakat Fitrah yang Benar

Bacaan Doa Zakat Fitrah

Saat menunaikan zakat fitrah, disunnahkan untuk membaca doa. Berikut adalah doa zakat fitrah yang benar:

“Allahumma ja’alhaa tahuurun lii, wa tazkiyatun linafsi, wa barakatan fii maa’isyatii.”

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah zakat fitrah ini sebagai penyuci bagi diriku, pembersih jiwaku, dan berkah dalam kehidupanku.”

Niat Zakat Fitrah

Selain membaca doa, niat dalam hati juga sangat penting saat menunaikan zakat fitrah. Berikut adalah contoh niat zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga:

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri: “Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillaahi ta’aala.” Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.”
2. Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga: “Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (sebutkan nama) fardhan lillaahi ta’aala.” Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (sebutkan nama) fardhu karena Allah Ta’ala.”

Hikmah dan Manfaat Zakat Fitrah

Hikmah Zakat Fitrah

1. Penyucian Diri: Zakat fitrah berfungsi sebagai penyuci diri dari perbuatan yang tidak baik selama berpuasa.
2. Kepedulian Sosial: Zakat fitrah mengajarkan umat Islam untuk peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang mampu.
3. Pembinaan Ukhuwah: Melalui zakat fitrah, ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama Muslim semakin erat.

Manfaat Zakat Fitrah

1. Mengurangi Kemiskinan: Zakat fitrah membantu meringankan beban kaum fakir dan miskin, terutama menjelang hari raya Idul Fitri.
2. Meningkatkan Solidaritas: Dengan berbagi zakat fitrah, rasa solidaritas dan kebersamaan antar sesama Muslim semakin terjalin.
3. Mendapatkan Keberkahan: Orang yang menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.

Penutup

Melaksanakan zakat fitrah merupakan kewajiban yang tidak boleh diabaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, zakat fitrah juga memiliki berbagai hikmah dan manfaat, baik bagi pemberi maupun penerima. Dengan mengetahui doa zakat fitrah yang benar dan melaksanakannya dengan tepat, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Mari kita sempurnakan ibadah Ramadhan kita dengan menunaikan zakat fitrah yang benar, sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang kepada sesama.

Baca juga artikel lainnya : https://ziswap.com/penyaluran-1000-paket/

Donasi dapat melalui tombol :