Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap Muslim yang mampu secara finansial. Selain sebagai ibadah wajib, zakat juga merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana zakat menjadi wujud syukur, manfaatnya bagi individu dan masyarakat, serta bagaimana zakat membantu menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Apa Itu Zakat?
Pengertian Zakat dalam Islam
Secara bahasa, zakat berasal dari kata “zaka” yang berarti suci, tumbuh, berkembang, dan berkah. Dalam istilah syariah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim dan disalurkan kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya (mustahik). Zakat memiliki tujuan untuk menyucikan harta dan jiwa seorang Muslim, serta memperkuat solidaritas sosial dalam masyarakat.
Rukun Islam yang Keempat
Zakat merupakan rukun Islam yang keempat setelah syahadat, shalat, dan puasa. Kewajiban menunaikan zakat ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Ayat ini menekankan bahwa zakat adalah bagian penting dari kewajiban setiap Muslim yang mampu. Zakat bukan hanya sebuah ritual keagamaan, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang sangat penting.
Zakat Sebagai Bentuk Rasa Syukur
Syukur atas Nikmat yang Diberikan
Setiap Muslim diajarkan untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Nikmat tersebut tidak hanya berupa kesehatan, kebahagiaan, dan keluarga, tetapi juga rezeki dan harta yang diperoleh. Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim menunjukkan rasa syukur yang tulus atas rezeki yang diperolehnya, dengan cara berbagi sebagian harta tersebut kepada mereka yang membutuhkan.
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 53)
Ayat ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang kita terima, termasuk harta, berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, menunaikan zakat adalah salah satu cara untuk mengungkapkan syukur atas nikmat yang diberikan.
Membersihkan Harta dan Jiwa
Zakat tidak hanya berfungsi untuk membantu orang lain, tetapi juga untuk menyucikan harta dan jiwa orang yang mengeluarkannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Zakat itu adalah suatu penyuci yang menyucikan harta dan diri seseorang dari dosa.” (HR. Ahmad)
Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim membersihkan hartanya dari bagian yang bukan haknya, sekaligus membersihkan jiwanya dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap dunia.
Menjaga Keharmonisan dalam Masyarakat
Zakat juga merupakan bentuk syukur yang diwujudkan dengan cara menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat. Ketika seorang Muslim yang kaya memberikan zakat kepada mereka yang kurang mampu, ia berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan keharmonisan dalam masyarakat. Ini adalah salah satu bentuk syukur yang paling nyata, karena rezeki yang diperoleh tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga dibagikan kepada orang lain.
Jenis-Jenis Zakat
Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadan hingga sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan. Zakat fitrah berfungsi untuk mensucikan jiwa dan sebagai bentuk solidaritas terhadap kaum fakir miskin agar mereka juga dapat merayakan Idul Fitri dengan gembira. Besarnya zakat fitrah biasanya ditentukan dalam bentuk bahan pokok, seperti beras atau makanan sejenis.
Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta yang telah mencapai nisab dan haul (waktu tertentu). Harta yang termasuk dalam zakat mal meliputi emas, perak, harta perdagangan, hasil pertanian, hewan ternak, dan lainnya. Zakat mal berfungsi untuk membersihkan harta seseorang dan membantu mereka yang berada dalam kesulitan ekonomi.
Zakat Profesi
Zakat profesi atau zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari pendapatan yang diperoleh seseorang, baik dari gaji, honorarium, maupun hasil usaha lainnya. Zakat profesi ini merupakan bagian dari zakat mal, namun lebih spesifik pada pendapatan rutin yang diterima seseorang.
Manfaat Menunaikan Zakat
Manfaat bagi Pemberi Zakat
Menunaikan zakat memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Beberapa di antaranya adalah:
- Mendapatkan ridha Allah SWT: Zakat adalah salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan hidup dan ridha Allah SWT.
- Menyucikan jiwa dan harta: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, zakat membantu menyucikan harta dan jiwa dari sifat serakah dan cinta dunia.
- Menjauhkan diri dari siksa neraka: Rasulullah SAW bersabda bahwa mereka yang menunaikan zakat akan dijauhkan dari siksa neraka.
Manfaat bagi Penerima Zakat
Zakat juga membawa manfaat besar bagi mereka yang menerima, di antaranya:
- Memenuhi kebutuhan dasar: Zakat membantu fakir miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
- Meningkatkan kesejahteraan sosial: Dengan adanya zakat, masyarakat yang kurang mampu dapat merasakan kesejahteraan yang lebih baik.
- Mendukung pendidikan dan kesehatan: Zakat juga bisa digunakan untuk membiayai pendidikan dan kesehatan bagi mereka yang tidak mampu.
Manfaat bagi Masyarakat Secara Umum
Selain manfaat individu, zakat juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara umum:
- Mengurangi kemiskinan: Zakat adalah salah satu instrumen dalam Islam yang secara efektif mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
- Mempererat ukhuwah Islamiyah: Dengan berbagi harta, rasa persaudaraan di antara umat Islam semakin kuat, menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.
- Membangun kesejahteraan berkelanjutan: Zakat dapat menjadi modal bagi pengembangan ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu untuk memulai usaha atau mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.
Golongan yang Berhak Menerima Zakat
Fakir dan Miskin
Golongan fakir dan miskin adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Fakir adalah orang yang sama sekali tidak memiliki penghasilan, sementara miskin adalah mereka yang memiliki penghasilan, tetapi tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Amil Zakat
Amil zakat adalah mereka yang ditugaskan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mereka berhak menerima bagian dari zakat sebagai upah atas pekerjaan yang mereka lakukan.
Gharimin
Gharimin adalah orang-orang yang memiliki utang dan tidak mampu melunasinya. Mereka berhak menerima zakat untuk membantu melunasi utang mereka, asalkan utang tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang haram atau tidak bermanfaat.
Fisabilillah
Fisabilillah adalah mereka yang berjuang di jalan Allah, baik melalui perang, dakwah, maupun kegiatan keagamaan lainnya yang bertujuan untuk menegakkan agama Islam. Mereka juga berhak menerima zakat sebagai bentuk dukungan untuk perjuangan mereka.
Hikmah Menunaikan Zakat
Menumbuhkan Kepedulian Sosial
Zakat mengajarkan kita untuk peduli terhadap orang lain, terutama mereka yang berada dalam kesulitan. Dengan menunaikan zakat, kita belajar untuk tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan orang lain.
Menguatkan Rasa Keadilan
Zakat membantu menciptakan keseimbangan dalam distribusi harta, sehingga tidak ada yang terlalu kaya dan tidak ada yang terlalu miskin. Hal ini menciptakan rasa keadilan dalam masyarakat, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup dengan layak.
Membawa Keberkahan
Menunaikan zakat membawa keberkahan dalam hidup seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
“Harta tidak akan berkurang dengan bersedekah (zakat), tetapi akan bertambah berkahnya.” (HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa zakat tidak akan membuat seseorang miskin, tetapi justru akan membawa keberkahan dalam hidupnya.
Kesimpulan
Zakat adalah salah satu bentuk rasa syukur yang paling nyata bagi seorang Muslim. Dengan menunaikan zakat, seorang hamba menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan, sekaligus membantu mereka yang kurang mampu. Zakat bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga sebuah kesempatan untuk membersihkan diri, harta, dan mempererat ikatan sosial dalam masyarakat. Mari kita jadikan zakat sebagai wujud syukur dan sarana untuk mencapai keberkahan hidup yang lebih besar.
Baca juga artikel lainnya melalui link : https://ziswap.com/zakat-amal-jariyah/